Layar kaca Indonesia sering menjadi arena bagi Pertarungan Abadi antara hiburan sensasional dengan konten edukatif, terutama sains. Jam tayang utama (prime time) didominasi oleh sinetron yang mengandalkan drama, emosi, dan terkadang unsur mistis. Konten yang mempromosikan nalar dan ilmu pengetahuan sering terpinggirkan, kalah bersaing dalam perburuan rating harian yang ketat.

Fokus sinetron pada cerita yang mudah dicerna, konflik yang berlebihan, atau bahkan solusi supranatural, membuat sains dan logika tampak “membosankan” di mata pemirsa umum. Industri cenderung mengutamakan tontonan yang memicu emosi instan alih-alih yang merangsang pemikiran kritis. Ini adalah Pertarungan Abadi antara tontonan ringan dan tontonan yang mencerdaskan bangsa.

Salah satu dampak terburuk dari dominasi sinetron adalah pengabaian terhadap fakta ilmiah dan penalaran rasional. Penyakit sering dikaitkan dengan kutukan, dan fenomena alam dijelaskan secara magis. Hal ini berpotensi merusak literasi sains publik. Pertarungan Abadi ini semakin menantang ketika program sains minim dan popularitas konten mistis terus meningkat.

Masyarakat, khususnya generasi muda, terancam tumbuh dengan pemahaman yang bias terhadap realitas. Mereka mungkin kesulitan membedakan antara fiksi drama dengan hukum alam yang berlaku. Media seharusnya menjadi jembatan untuk memahami dunia, tetapi malah menjadi tembok yang memisahkan mereka dari ilmu pengetahuan dan kebenaran. Inilah Pertarungan Abadi kualitas melawan sensasi.

Untuk mengubah situasi ini, stasiun TV perlu mengadopsi visi jangka panjang yang seimbang. Program sains harus dikemas secara kreatif dan menarik, menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan juga bisa menghibur. Inovasi dalam format penyajian dapat membuat sains bersaing di prime time, tanpa harus mengorbankan akurasi informasinya.

Penting bagi regulator dan pembuat kebijakan untuk mendorong alokasi slot tayang yang adil bagi konten edukasi. Kerjasama antara stasiun TV dan institusi ilmiah dapat menghasilkan program yang tidak hanya mendidik tetapi juga populer. Mengakhiri Pertarungan Abadi ini adalah kunci untuk masa depan masyarakat Indonesia yang lebih rasional dan ilmiah.